Sabtu, 04 Juni 2011

alasan pake BEHEL....

Meningkatkan Status Sosial
Saat mengenakan barang mahal, membuat status orang di masyarakat terangkat. Tak jarang orang-orang berduit menjadikan barang-barang mahal sebagai salah satu identitas diri untuk menunjukkan prestise mereka di mata orang lain. Hal ini juga berlaku pada penggunaan behel.
Siska Aprilia, fresh graduate dari UB mengaku menggunakan behel untuk menunjang penampilannya. Saat kali pertama ke dokter gigi, diketahui giginya agak sedikit maju. Jika dilihat dengan mata telanjang, tongosnya memang tidak terlalu kelihatan. Tetapi karena ingin terlihat lebih gaya, ia pun langsung memutuskan untuk pasang behel.
“Kalau dilihat secara mata telanjang, memang tidak ada yang menyadari kalau gigi saya tongos. Tapi saat dicetak oleh dokter gigi, terlihat agak maju. Dokter memberi pilihan kepada saya untuk memasang behel atau tidak. Seandainya tidak pun sebenarnya tidak apa-apa. Karena di lingkungan saya banyak yang pakai, kenapa nggak?,” beber Siska tentang alasan penggunaan behel.
Sebenarnya tidak hanya Siska yang menggunakan behel gigi untuk gaya-gayaan. Banyak juga pengguna behel yang memiliki alasan seperti Siska. Jika dilihat dari harganya yang bisa mencapai jutaan hingga belasan juta rupiah, wajar kalau behel dijadikan sebagai gaya-gayaan oleh penggunanya.
Menanggapi fenomena yang berkembang di masyarakat seperti ini, Owner Esthetic Dental Care, drg Annie Maryana mengatakan tidak seharusnya pasien memanfaatkan penggunaan behel untuk sekadar gaya-gayaan. Pasalnya fungsi utama behel adalah untuk perawatan gigi. Jika ada orang yang menggunakan behel untuk sekadar gaya-gayaan, dokter gigi yang baik tidak akan menyarankan pasiennya.
“Ada memang yang menggunakan behel untuk menunjang status sosial. Tetapi ketika dokter menyarankan untuk memasang behel, maka paling tidak ada sedikit permasalahan struktur gigi. Jika tidak ada masalah apapun pada kerapian gigi, maka dokter yang baik tidak akan mengikuti permintaan pasiennya,” ungkap drg Annie pada Malang Post.
Untuk memasang behel gigi, pasien pun harus menjalani proses yang cukup panjang sebelum dokter memberikan keputusannya. Setelah behel terpasang pada gigi pun, pasien masih harus menjalani masa ‘siksaan’ di dalam rongga mulut mereka. Karena bertujuan untuk merapikan kembali struktur gigi, biasanya efek yang dirasakan adalah ngilu-ngilu pada gigi.
“Rasa sakit yang dialami memang tidak lama. Tetapi bukan berarti menggunakan kawat gigi itu menyenangkan. Belum lagi perawatan yang harus dilakukan setiap hari di rumah maupun saat kontrol ke dokter gigi langganan,” tambahnya.
Jika ingin menunjang penampilan, Annie menyarankan pasien tersebut melakukan perawatan gigi lainnya yang membuat gigi terlihat lebih cantik namun tetap aman digunakan, seperti pemutihan gigi. Jika ingin menunjukkan gengsinya sebagai orang berduit, pasien bisa memanfaatkan aksesoris gigi berupa pemberian permata atau kristal pada gigi. (nda/han)

0 komentar:

Posting Komentar

 

behel (kawat gigi) Copyright © 2009 Girlymagz is Designed by Bie Girl Vector by Ipietoon